0
0
Salah satu hobi terbaik yang saya punya adalah memasak. Saya tidak bisa membayangkan diri saya kebingungan ketika hendak membuat santapan makan malam misalnya. Pasti akan sangat konyol. Bukan jago, tapi beneran hobi. Sampai saya rela menghamburkan uang jajan saat masih nge-kost di Kota Malang waktu kuliah dulu hanya untuk membeli alat dan bahan masakan yang belum pernah saya coba sebelumnya. Dan itu amat sangat menyenangkan meski setelahnya saya mesti super duper menghemat. Tapi karena saking sukanya memasak (dan makan pastinya) saya dengan mudah menyulap satu tampuk tahu putih menjadi sup lezat dan memakannya dengan lahap sambil menontoni video mukbang (먹방) di Youtube.
Saya punya tips sederhana untuk teman-teman yang mungkin saat ini sedang suka memasak. Bukan tips yang mungkin sering kalian dengar, dan mungkin saja terdengar aneh. Tips sederhanya adalah selalu coba sajikan hasil masakanmu dengan plating yang menarik plus pakai alat saji yang spesial agar semakin menggugah. Pasti terdengar ribet bukan. Tapi justru disitu letak serunya, bayangkan kamu akan merasa seperti chef berkelas di dapur yang menyenangkan! Dan saat tidak ada yang akan mengapresiasi masakanmu, kamu akan tetap puas dan menghargai kerja kerasmu di dapur. Tips ini juga akan membantu kamu melihat sisi baik masakanmu, yang mungkin saja rasanya kurang pas dilidah tapi melihat tampilannya akan tetap membuat hasil masakanmu terlihat enak. Bisa di coba nih!
Seperti kali ini, saya akan membagikan pengalaman pertama kali memasak menggunakan Ttukbaegi. Bagi yang kurang familiar dengan Ttukbaegi pasti agak bingung. Ttukbaegi merupakan alat memasak berbentuk mangkuk yang terbuat dari tembikar atau tanah liat khas Korea Selatan. Umumnya, ttukbaegi digunakan untuk memasak sup karena dapat menjaga suhu panas masakan lebib lama. Cara penggunaannya persis saat kamu memakai panci saat memasak, sangat simple. Dan saat pertama kali saya coba, saya sempat khawatir proses memasak akan memakan waktu yang sangat lama, tapi kemudian saya terkejut karena ternyata proses pemanasannya tidaklah salama yang saya pikir. Kamu hanya butuh 7 menit untuk mendidihkan air sebanyak 600 ml dengan api sedang saja lho.
Ttukbaegi sendiri memiliki saudara serupa tapi tak sama. Pernah mendengar istilah Dolsots? Yang suka nonton drama korea atau variety show pasti kenal. Dolsots merupakan wadah memanaskan masakan yang terbuat dari batu dan umumnya dipakai untuk membuat masakan Bibimbap. Karena hampir mirip, seringkali banyak yang menyalahartikan. Bisa dibilang, penggunaan dolsots bisa digantikan dengan ttukbaegi, namun tidak sebaliknya, karena kita tidak bisa memasak makanan langsung di dolsots. Bukan tidak bisa sih tapi akan sangat memakan waktu karena bahannya yang terbuat dari batu. Jadi pastikan kamu membeli peralatan ini sesuai kebutuhan yaa.
Memiliki bentuk yang khas pada bagian bawahnya, yakni memiliki permukaan bergerigi memungkinkan wadah ttukbaegi tetap pada tempatnya saat berada di atas kompor. Selain itu, tatakan ttukbaegi sendiri juga umumnya di jual terpisah dan biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas dan lebih ringan. Jangan khawatir, ‘piring’ tatakan ttukbaegi biasanya tidak mahal jadi kamu tetap bisa membelinya tanpa pusing menghitung budget.
Dengan wadah makan yang bagi saya cukup unik ini jelas akan membuat pengalaman memasak dan makan saya kali ini menjadi lebih seru. Tidak perlu fancy, cukup coba sajikan mie goreng instan pedas dengan tambahan telur, vegie dan taburan nori juga wijen di atasnya. Tertarik membeli wadah ttukbaegi ini? Kamu bisa membelinya via online atau mampir ke toko bursa dapur, harganya berkisar 140rb – 200rb saja kok. Share pengalaman seru kalian ya! 🙂
